Konsep Algoritma #4

Struktur Algoritma

Agar algoritma dapat ditulis lebih teratur maka struktur algoritma sebaiknya dibagi ke dalam beberapa bagian. Salah satu struktur yang dijadikan patokan adalah sebagai berikut:

1. Bagian Kepala (header): memuat nama algoritma serta informasi atau keterangan tentang algoritma yang ditulis.
2. Bagian deklarasi (definisi variabel): memuat definisi nama variabel, nama tatapan, nama prosedur, nama fungsi, tipe data yang akan digunakan dalam algoritma.
3. Bagian deskripsi (rincian langkah): memuat langkah-langkah penyelesaian masalah, termasuk beberapa perintah seperti baca data, tampilkan, ulangi, yang mengubah data input menjadi output, dsb.

#Contoh 1:

Algoritma akan menghitung luas sebuah lingkaran dengan input jejari dalam lingkaran tersebut.

[ Luas lingkaran adalah phi * jari * jari. ]

Algoritma luas lingkaran
// menghitung luas sebuah lingkaran apabila jari jari lingkaran tersebut diberikan //

Deklarasi
// definisi nama tetapan //
const N = 10;
const phi = 3.14;
// definisi nama perubah / variabel//
real jari_jari, luas;

Deskripsi
read(jari_jari);
luas = phi * jari_jari * jari_jari;
write(luas);

#Contoh 2:

Algoritma untuk menghitung nilai rata sejumlah angka yang dimasukan lewat keyboard.

Algoritma Nilai_Rata
// menghitung nilai rata sejumlah bilangan yang dimasukan lewat keyboard //

Definisi variabel
 integer x, N, x, jumlah;
real nilai_rata;

Rincian langkah
// masukan jumlah data //
read(N);
k ← 1;
jumlah ← 0;
while (k <= N) do
// baca data //
read(x);
jumlah ← jumlah + x;
k ← k + 1;
endwhile
// hitung nilai rata //
nilai_rata ← jumlah / N;
write(nilai_rata);

#Contoh 3 :

Algoritma yang menerima dua buah angka bulat kemudian menampilkan angka yang lebih besar.

Algoritma lebih_besar
// menerima dua buah angka bulat kemudian menampilkan angka yang lebih besar //

Definisi variabel
integer angka1, angka2;

Rincian langkah
// memasukan angka //
write(“Masukan Angka : “);
read(angka1);
write(“Masukan Angka : “);
read(angka2);
// periksa yang lebih besar //
if(angka1 > angka2)
then write(“yang lebih besar = “, angka1);
else write(“yang lebih besar = “, angka1);
endif

#Contoh 4 :

Algoritma mencari angka terbesar dari suatu himpunan angka.

Algoritma terbesar
// membentuk himpunan angka, N = 25, kemudian mencari angka terbesar //

Definisi variabel
integer N=25,max,indeks;
integer Angka[N];

Rincian langkah
// memasukan anggota himpunan angka //
for(i=1 to N step 1)
write(“Masukan angka ke : “,i);
read(Angka[i]);
endfor
// anggap max adalah angka pertama //
max ← Angka[1];
indeks← 1;
// bandingkan max dengan setiap angka dalam himpunan //
while(indeks
indeks ← indeks + 1;
if(Angka[indeks] > max)
then max ← Angka[indeks];
enddo
write(“Angka terbesar = “, max);